CONTOH KALIMAT DENOTASI DAN KONOTASI

Berikut ini saya akan merangkum apa itu kalimat denotasi dan kalimat konotasi. Dalam rangkuman ini saya memberikan beberapa contoh kalimat denotasi dan contoh kalimat konotasi yang lengkap. Silahkan anda baca selengkapnya di bawah ini.

Pengertian Denotasi adalah bila kata itu mengacu atau menunjuk pengertian atau makna yang sebenarnya. Kata yang mengandung makna denotasi digunakan dalam bahasa ilmiah karena dalam bahasa ilmiah seseorang ingin menyampaikan gagasan. Agar gagasan yang disampaikan tidak menimbulkan tafsir ganda, ia harus menyampaikan gagasannya dengan kata-kata yang mengandung makna denotasi.
CONTOH KALIMAT DENOTASI DAN KONOTASI

Kalimat Denotasi
  1. Adik kecilku sangat suka menggigit jari
  2. Zakiyan memiliki seekor sapi perah
  3. Ibu Andi kepasar beli daging sapi
  4. Tangan Reno terkena api,ketika bermain api
  5. Adik duduk di kursi empuk yang terbuat dari busa
  6. Diana menanam bunga dihalaman depan rumahnya
  7. abarnya harga BBM akan naik bulan ini
  8. Arman sedang duduk di kursi goyang 
  9.  Neny sedang menggulung tikar
  10. Tangan adikku terbakar ketika bermain api
Pengertian Konotasi adalah makna kultural atau emosional yang bersifat subjektif dan melekat pada suatu kata atau frase. Sementara itu, makna eksplisit dan harfiah dari suatu kata atau frase disebut denotasi.

Konotasi dapat berbentuk positif maupun negatif. Contoh konotasi positif dalam bahasa Indonesia adalah "lubuk hati" yang berarti "perasaan", sementara contoh konotasi negatif adalah "kambing hitam" yang bermakna "orang yang disalahkan." Dalam bahasa Inggris, contohnya konotasi positif adalah kata "strong-willed" yang bermakna keras kepala, sementara contoh konotasi negatif adalah "pig-headed" yang juga bermakna keras kepala namun mengandung asosiasi negatif.

Kalimat Konotasi
  1. Gayus sedang duduk di kursi pesakitan (kursi pengadilan)
  2. Daniel bagaikan musuh di dalam selimut (orang dekat yang berkhianat)
  3. Meskipun kaya Anton tidak tinggi hati, (tinggi hati: sombong)
  4. Fadlan tak ingin sombong meski berada di kursi empuk di kantornya (kursi empuk: jabatan yang bagus)
  5. Mukhlis hidup sebatang kara ( sebatang kara: sendirian / tanpa keluarga)
  6. Rumah Paijo hangus di lalap si jago merah (si jago merah : Api)
  7. Para pedagang tersebut gulung tikar (gulung tikar: bangkrut)
  8. Benny orang yang pandai bersilat lidah (bersilat lidah: pandai berbicara/pandai mencari alasan)
  9. Dian hanya sebagai sapi perah bagi bosnya (sapi perah: dimanfaatkan saja)
  10. Irfan meruapakan keturunan darah biru (darah biru: bangsawan/terhormat)
  11. Anisa menjadi buah bibir semenjak sukses mendirikan toko kue (buah bibir: pembicaraan orang banyak)
  12. Ahmad angkat kaki dari kosnya (Angkat kaki: pindah/keluar)
  13. Kenaikan BBM bukan hanya kabar angin (kabar angin: isu/tidak pasti kebenarannya)
  14. Ternyata dia adalah maling kelas kakap yang sudah insyaf (kelas kakap: hebat/berkuasa)
  15. Didin sudah tau akal bulus Bejo (akal bulus: licik/ penipu)
  16. Dian bisa kerja di kantor tersebut karena ada orang dalam (orang dalam: kerabat atau kenalan yang berwenang )
  17. Zakia merupakan anak emas dalam keluarganya (anak emas: anak yang paling disayang)
  18. Karena besar kepala, Robert dijauhi teman-temannya (besar kepala:sombong)
  19. Meskipun Johan belum berhasil, johan tidak gigit jari (gigit jari: kecewa)
  20. Kamu itu jangan seperti air di atas daun talas (tidak tepat pendirian)
  21. Setiap permasalahan sebaiknya diselesaikan dengan hati dingin (hati dingin: sabar)
  22. Saya sangan mengenal Fitri, dia ringan tangan dan baik (ringan tangan: rajin/suka menolong)
  23. Para tikus kantor seharusnya tidak dihukum terlalu ringan (tikus kantor: koruptor)
  24. Anastasya berat hati menerima cobaan itu (berat hati: tidak ikhlas)
  25. Alini anak kutu buku dan terus mendapat juara (kutu buku: rajin)